Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kisah Ruqayyah Binti Muhammad Putri kedua Rasulullah ﷺ

Minggu, 09 Juni 2024 | 20:56 WIB Last Updated 2024-06-09T13:56:35Z
Daftar Isi [Tampilkan]
Ruqayyah Binti Muhammad
Ilustrasi: Ruqayyah Binti Muhammad

Ruqayyah binti Muhammad adalah putri kedua Nabi Muhammad yang didapatkan dari pernikahannya dengan Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid radhiallahu ‘anha. Ruqayyah binti Muhammad adalah adik dari Zainab binti Muhammad dan merupakan kakak dari Ummu Kultsum. Ruqayyah lahir pada saat nabi Muhammad berusia 33 tahun. 

Sebelum Islam datang, Ruqayyah dan Ummu Kultsum dinikahi oleh dua orang putera Abu Lahab, yaitu Utbah bin Abu Lahab dan Utaibah bin Abu Lahab. Utbah bin Abu Lahab menikahi Ruqayyah dan Utaibah bin Abu Lahab menikahi Ummu Kultsum. Namun, pernikahan mereka berdua tidak berjalan lama, karena ketika Islam datang, Ruqayyah dan Ummu Kultsum memeluk agama islam, sedangkan kedua putra Abu Lahab tetap dalam agama nenek moyang mereka. 

Ketika Nabi Muhammad mulai mendakwahkan islam secara terang-terangan dan turunnya Surah Al Lahab yang menyatakan bahwa Abu Lahab akan celaka, Abu Lahab sangat marah dan memerintahkan agar Utbah dan Utaibah menceraikan kedua putri Rasulullah. Abu Lahab berkata “Haram jika kalian tidak menceraikan kedua putri Muhammad”. Utbah dan Utaibah pun menceraikan Ruqayyah dan Ummu Kultsum, ketika mereka belum pernah berhubungan suami istri. Sejak saat itu, kembali lah kedua putri Rasulullah ke dalam pelukan ayahnya. 

Allah ternyata menetapkan takdir yang lebih baik, Ruqayyah dipersunting oleh salah seorang sahabat Rasulullah, yaitu Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu. Utsman bin Affan dan Ruqayyah menjalani kehidupan mereka di tengah ujian berat yang menimpa kaum muslimin. Banyak masyarakat Quraisy yang telah memeluk agama Islam, yang mengalami penyiksaan dari para pemuka musyrikin Quraisy maupun dari kalangan keluarga mereka sendiri. Ketika tekanan dan penyiksaan yang diberikan oleh masyarakat musyrikin Quraisy semakin menjadi-jadi dan menghalangi dakwah islam, maka Rasulullah Saw mengimbau kepada umatnya untuk melakukan hijrah ke Negeri Habasyah. Habasyah adalah suatu Negeri yang terletak di kawasan Afrika Timur, tepatnya di wilayah Tanduk Afrika. Negeri Habasyah diperintah oleh seorang raja yang tidak pernah menzalimi siapa pun. 

Sejak saat itu, berangkat lah Ruqayyah beserta suaminya, Utsman bin Affan, untuk menuju ke Habasyah. Dalam perjalanan itu, adiknya Ruqayyah, Ummu Kultsum juga ikut serta menuju Habasyah. Mereka berjalan melewati Gurun Arab hingga sampai di pesisir Negeri Yaman. Di sana, mereka menyewa sebuah perahu seharga setengah dinar. 

Ketika Ruqayyah dan Utsman bin Affan telah menetap di Habasyah, mereka berdua dikaruniai seorang putra yang diberi nama Abdullah. Namun, Abdullah tidak berumur panjang. Pada suatu ketika, ada seekor ayam jantan yang mematuk matanya hingga membengkak wajahnya. Karena musibah ini, Abdullah wafat ketika berusia 6 tahun.  

Wafatnya Ruqayyah binti Muhammad 

Ruqayyah binti Muhammad wafat ketika ia berusia 22 tahun pada saat Perang Badar sedang berlangsung. Ketika menjelang peristiwa Badar, Ruqayyah binti Muhammad jatuh sakit, Rasulullah pun memerintahkan agar suaminya, Utsman bin Affan, tidak ikut berjuang dalam peperangan dan menemani Ruqayyah yang sedang sakit. Ketika Utsman bin Affan sedang menemani Ruqayyah yang sakit, ternyata malam itu adalah malam terakhir pertemuan Utsman dengan Ruqayyah. Ruqayyah menghembuskan nafas terakhirnya ketika kaum muslimin sedang berjuang di medan jihad dalam Perang Badar. Utsman bin Affan lah yang memakamkan langsung jenazah istrinya. Beberapa hari setelah itu, Zaid bin Haritsah memasuki kota Madinah dengan membawa kemenangan kaum muslimin dalam Perang Badar. Kedukaan itu datang bersamaan dengan kemenangan. Ruqayyah binti Muhammad dimakamkan di pemakaman Al Baqi’, kota Madinah. 

Referensi:
[1] www.ibnumajjah.com
[2] www.kisahmuslim.com