Metode Scrum - Software Enginering |
Populer24 - Scrum ialah sistem peningkatan produk yang dipakai dalam pengendalian project produk yang lain dan software. Sistem ini diperkembangkan oleh Ken Schwaber dan Jeff Sutherland di tahun 1990-an dan saat ini menjadi satu diantara sistem peningkatan produk yang terpopuler di dunia. Dalam artikel ini, kami akan menerangkan beberapa dasar Scrum dan bagaimana sistem ini bisa menolong dalam mengurus project yang kompleks dan berubah-ubah.
Scrum ialah sistem peningkatan produk yang dipakai dalam pengendalian project produk yang lain dan software. Sistem ini diperkembangkan oleh Ken Schwaber dan Jeff Sutherland di tahun 1990-an dan saat ini menjadi satu diantara sistem peningkatan produk yang terpopuler di dunia.
Scrum sebagai frame-work yang dipakai untuk mengurus project yang kompleks dan berubah-ubah. Dengan Scrum, team bisa mengadopsi peralihan secara cepat dan memberi hasil yang berkualitas tinggi. Scrum didasari pada beberapa prinsip Agile, yang fokus pada iterasi cepat, komunikasi yang efisien, dan kerjasama team yang kuat.
Scrum terdiri dari 3 peranan khusus: Product Owner, Scrum Master, dan team Scrum. Product Owner bertanggungjawab untuk tentukan misi produk dan fokus feature, sementara Scrum Master bertanggungjawab untuk jaga supaya proses Scrum jalan dengan lancar. Team Scrum terbagi dalam anggota yang bertanggungjawab untuk lakukan tugas yang dibutuhkan untuk capai arah produk.
Scrum memakai beberapa artefak untuk mengurus project, terhitung Product Backlog, Sprint Backlog, dan Sprint. Product Backlog ialah daftar feature yang diharapkan dalam produk, yang diatur berdasar fokus oleh Product Owner. Sprint Backlog ialah lis pekerjaan yang hendak dilaksanakan pada sebuah masa Sprint, yang berjalan sepanjang dua minggu sampai satu bulan. Sprint ialah masa kerja yang dipakai dalam Scrum, di mana team bekerja untuk menuntaskan tugas yang sudah ditetapkan dalam Sprint Backlog.
Scrum memakai beberapa ritus untuk jaga supaya project jalan dengan baik. Beberapa ritus itu salah satunya ialah Daily Scrum, Sprint Rencana, Sprint Ulasan, dan Sprint Retrospective. Daily Scrum ialah tatap muka harian yang dipakai untuk memeriksa perkembangan tugas, Sprint Rencana dipakai untuk berencana tugas yang hendak dilaksanakan dalam Sprint, Sprint Ulasan dipakai untuk menilai dari hasil Sprint, dan Sprint Retrospective dipakai untuk menilai proses dan cari langkah untuk tingkatkan proses dalam Sprint berikutnya.
Scrum memungkinkannya team untuk bekerja secara efisien di dalam lingkungan yang kompleks dan beralih-alih, dengan konsentrasi pada komunikasi yang efisien dan kerjasama team yang kuat. Scrum sediakan proses untuk mengadopsi peralihan dengan cepat dan memberi hasil yang berkualitas tinggi.
Scrum benar-benar pas dipakai dalam project software dan tehnologi info, tetapi sistem ini dapat juga dipakai dalam beragam sektor lain, seperti produk customer, service, manufacturing, dan dalam industri inovatif seperti design grafis, produksi film, dan arsitektur.
Sebagai sistem peningkatan produk yang paling populer, Scrum telah dipakai oleh beragam perusahaan besar dan kecil di semua dunia. Contoh-contoh perusahaan yang memakai Scrum diantaranya Google, Microsoft, IBM, Intel, dan Adobe.
Dalam jalankan Scrum, dibutuhkan loyalitas dari semua team untuk ikuti proses dan ritus yang ditetapkan. Disamping itu, peranan Scrum Master yang kuat benar-benar dibutuhkan untuk jaga supaya proses Scrum jalan dengan lancar. Tetapi, bila dipakai secara benar, Scrum menjadi sistem yang paling efisien untuk mengurus project dan capai arah produk yang diharapkan.
Mengenali Peran-Peran Dalam Sistem Scrum
Dalam sistem Scrum, ada banyak peranan yang perlu diisikan oleh anggota team agar bisa mengurus project dengan efektif. Berikut peran-peran itu:
- Product Owner: Bertanggungjawab untuk tentukan misi produk dan fokus feature, dan berbicara dengan team Scrum untuk tentukan arah produk. Product Owner bertanggungjawab untuk atur Product Backlog, yakni daftar feature yang diharapkan dalam produk.
- Scrum Master: Bertanggungjawab untuk jaga supaya proses Scrum jalan dengan lancar. Scrum Master bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan pertemuan-pertemuan Scrum seperti Sprint Rencana, Sprint Ulasan, dan Sprint Retrospective.
- Team Scrum: Bertanggungjawab untuk lakukan tugas yang dibutuhkan untuk capai arah produk. Team Scrum terbagi dalam anggota yang mumpuni dalam sektornya masing-masing, seperti pengembang, tester, pendesain, dan riset.
- Stakeholder: Sebagai faksi yang mempunyai kebutuhan pada project, seperti client, management, atau penopang kebutuhan lainnya. Stakeholder memberi saran dan operan balik yang dibutuhkan pada proses Scrum.
Peran-peran ini penting pada proses Scrum karena masing-masing peranan mempunyai tanggung-jawab yang perlu dan unik untuk capai arah proyek. Pengetahuan yang bagus mengenai peran-peran ini akan menolong team Scrum untuk bekerja secara efisien dan capai hasil yang berkualitas.
Pahami Proses Scrum dalam Peningkatan Produk
Proses Scrum dalam peningkatan produk terbagi dalam beberapa tahapan yang perlu dilewati. Berikut beberapa tahap itu:
- Product Backlog: Tahapan ini ialah tahapan awalnya proses dari Scrum, di mana Product Owner membuat daftar feature yang diharapkan dalam produk. Product Backlog diatur berdasar fokus dan diperbaharui secara periodik untuk sesuaikan peralihan yang diperlukan.
- Sprint Rencana: Tahapan ini ialah tahapan di mana team Scrum berencana tugas yang hendak dilaksanakan dalam Sprint (masa kerja yang berjalan sepanjang dua minggu sampai sebulan) berikutnya. Tugas ini diambil dari Product Backlog.
- Daily Scrum: Tahapan ini ialah tahapan di mana team Scrum bergabung tiap hari untuk memeriksa perkembangan tugas dan tentukan pekerjaan yang hendak dilaksanakan hari itu.
- Sprint: Tahapan ini ialah tahapan di mana team Scrum bekerja untuk menuntaskan tugas yang sudah ditetapkan dalam Sprint Backlog.
- Sprint Ulasan: Tahapan ini ialah tahapan di mana team Scrum menilai dari hasil Sprint dan menyuguhkan hasilnya ke stakeholder.
- Sprint Retrospective: Tahapan ini ialah tahapan di mana team Scrum menilai proses dan cari langkah untuk tingkatkan proses dalam Sprint berikutnya.
Tiap tahapan pada proses Scrum mempunyai pekerjaan yang ditujukan dan detil untuk capai arah produk yang diharapkan secara efisien. Proses ini bisa berulang-ulang secara berkaitan untuk pastikan produk yang dibuat sesuai keperluan dan standard yang ditetapkan.
Keuntungan Menggunakan Metode Scrum dalam Pengembangan Produk
Metode Scrum memiliki beberapa keuntungan dalam pengelolaan proyek software dan produk lainnya, di antaranya:
Adaptasi perubahan yang cepat: Scrum memungkinkan tim untuk mengadaptasi perubahan dengan cepat dan memberikan hasil yang berkualitas tinggi. Ini penting dalam lingkungan yang kompleks dan berubah-ubah.
Komunikasi yang efektif dan kolaborasi tim yang kuat: Scrum mengutamakan komunikasi yang efektif dan kolaborasi tim yang kuat, sehingga tim dapat bekerja sama dengan baik dan mencapai tujuan produk yang diinginkan.
Fokus pada hasil yang berkualitas tinggi: Scrum mengarahkan tim untuk fokus pada hasil yang berkualitas tinggi dengan cara yang efisien. Hal ini menjamin bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan standar yang ditentukan.
Progres yang mudah dikelola: Scrum memungkinkan tim untuk mengecek progres pekerjaan secara berkala dengan Daily Scrum dan Sprint Review, sehingga memudahkan dalam proses pengendalian dan pengambilan keputusan.
Peningkatan proses secara berkesinambungan: Scrum memungkinkan tim untuk melakukan evaluasi proses secara berkesinambungan dengan Sprint Retrospective, sehingga dapat meningkatkan proses dalam Sprint berikutnya.
Proyek yang lebih terukur: Scrum memberikan mekanisme dan alat yang memungkinkan pihak-pihak terkait dapat memonitor dan mengevaluasi kinerja proyek secara lebih mudah
Secara keseluruhan, Scrum membantu dalam mengelola proyek yang kompleks dan berubah-ubah dengan cara yang efektif dan efisien. Hal ini membuat proyek lebih terukur dan hasil yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.